Jumat, 07 November 2014

Teknik Fotografi Menggunakan Bokeh

Meskipun lensa zoom pada saat ini sedang jaya-jayanya, lensa prime pun terus menikmati popularitas yang sudah mengakar secara dalam. Meskipun memiliki focal length tetap, lensa prima membanggakan kualitasnya yang mengatasi kerugian ini, yang sebagian di antaranya adalah "efek bokeh", "gambar bebas goyangan" dan "penggambaran yang tajam". Berikut ini, saya akan memfokuskan pada "efek bokeh" lensa prima, dan menjelaskan teknik-teknik tentang bagaimana teknik ini digunakan untuk menangkap potret, genre populer dalam fotografi. (Dilaporkan oleh: Ryosuke Takahashi)
EOS 5D Mark II/ EF50mm f/1.4 USM/ Aperture-priority AE (1/500 det., f/2.0)/ ISO 100/ WB: Daylight

Merekomendasikan penggunaan EF50mm f/1.4 USM

Dengan mempertimbangkan jarak pemotretan dari subjek potret, saya memilih EF50mm f/1.4 USM, yang memiliki jarak pemfokusan terdekat sekitar 45cm. Dengan aperture diturunkan ke f/2, saya memburamkan bentuk manusia dan benda lainnya di latar belakang secara moderat, sementara mengaktifkan suasana lokasi untuk disampaikan. Dengan memanfaatkan manual focus (MF), saya dapat menetapkan fokus pada mata kanan, yang tidak tercakup oleh titik AF.

Menggunakan Bokeh untuk Menonjolkan Tema Utama

Langkah 1 Tetapkan mode pemotretan ke Av

Putar tombol Mode Dial agar sejajar dengan Aperture-priority AE (Av) mode. Pada semi-auto mode (mode semi otomatis), fotografer menentukan nilai aperture (f-number), sementara pengaturan lainnya, termasuk shutter speed (kecepatan shutter), ditentukan secara otomatis oleh kamera. Salah satu fitur Av mode yaitu, Anda dapat mengontrol jumlah bokeh dengan mudah. Ini adalah mode untuk digunakan jika Anda menekankan pada bokeh, karena nilai aperture tidak berbeda dengan perubahan kecerahan subjek, dan exposure yang sesuai ditentukan oleh mengganti pengaturan seperti shutter speed.

Langkah 2 Tetapkan focus mode switch (tukar mode fokus) ke "MF".

Pilih manual focus (MF) untuk pemfokusan. Selama pemfokusan manual, Anda bebas menetapkan fokus pada titik mana saja sementara Anda melihat melalui viewfinder. Ini berfungsi baik dalam fotografi potret, di mana fotografer harus berkeliling untuk menyusun bidikan yang berbeda-beda dengan fokus yang ditetapkan secara akurat pada mata subjek potret. Selain itu, dengan memasang lensa prima yang cerah dengan nilai aperture kecil yang maksimum, gambar viewfinder yang cerah dapat diperoleh dan memungkinkan Anda untuk mengecek fokus dengan mudah.

Langkah 3 Pegang kamera erat-erat

Untuk memperoleh fokus yang persis, saya menyandarkan kedua siku saya pada meja untuk menstabilkan kamera. Saya juga mencurahkan perhatian ke area dalam fokus, dan memanfaatkan meja putih sebagai reflektor untuk memantulkan cahaya. Lingkungan sekitar juga digunakan secara efektif ketika memotret, seperti menyertakan cahaya tangkapan di mata subjek sementara menyesuaikan kecerahan wajahnya.

Langkah 4 Tetapkan fokus setelah menentukan komposisi

Saya melihat melalui viewfinder untuk menentukan komposisi, dan menetapkan fokus secara akurat pada mata kanan. Pada nilai aperture f/2, yang juga dekat dengan nilai aperture maksimum lensa prima, depth of field (kisaran fokus yang dapat diterima) lebih dangkal daripada yang Anda perkirakan. Oleh karena itu, Anda harus punya gambaran yang jelas tentang bagian mata mana untuk menetapkan fokus yang Anda inginkan

1 komentar: