Rabu, 12 November 2014

Daftar Lensa Portrait Canon

Mempelajari Foto portrait(wajah) erat kaitannya dengan mempelajari kemampuan lensa yang mampu melakukan tugas spesifik tersebut, karena tidak semua jenis lensa dapat menghasilkan foto portrait yang baik. Spesifikasi lensa yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

Memiliki Bukaan aperture yang lebar (nilai kecil)

Sangat penting untuk memiliki lensa dengan bukaan aperture terlebar (ex. f/1.4) karena akan mampu memburamkan background dan memfokuskan subjek. Background yang buram akan mampu menonjolkan subjek. Keburaman background juga disebut dengan bokeh, baca: mendapatkan bokeh yang indah untuk memperjelas, karena bokeh yang indah juga merupakan kunci mendapatkan foto portrait yang indah. Lensa dengan bukaan aperture yang lebar biasanya hanya dimiliki oleh lensa prime/fixed, sedangkan bukaan lensa zoom ada pada kisaran f/4 ke atas(kecuali yang berharga mahal memiliki bukaan lebar). Bukaan aperture yang lebar juga sangat bermanfaat saat kita mengambil gambar dalam kondisi minim cahaya, karena semakin lebar bukaan aperture maka semakin banyak cahaya yang masuk, sehingga kita bisa menggunakan shutter speed yang lebih cepat dan ISO yang lebih rendah. Ukuran Focal length Lensa portrait yang baik paling disarankan oleh para fotografer professional ada pada kisaran 80-130mm atau termasuk dalam range lensa tele pendek.

Crop Factor

Ketika kita berbicara tentang lensa, mau tidak mau harus memperhitungkan crop factor(kecuali sensor anda full frame). Crop factor adalah faktor pemotong yang disebabkan oleh ukuran sensor yang berbeda dengan sensor full frame. Sebagai gambaran sederhana bila anda mempunyai kamera dengan crop factor 1.6 bila memutuskan untuk membeli lensa dengan focal length 50mm, maka focal length yang akan anda dapatkan apabila lensa terpasang di bodi kamera anda adalah 1.6x50mm=80mm.
baca:  crop factor pada kamera untuk memperjelas.
Berikut adalah daftar lensa portrait canon yang patut anda perhitungkan :

Canon EF 50mm f/1.8 II

lensa canon untuk portrait
Ini adalah salah satu lensa portrait canon fixed termurah pada kisaran Rp. 1.100.000,-(tgl. 24 Feb 2014). memiliki bukaan aperture terlebar f/1.8 yang mampu memberikan cukup memuaskan.

Canon EF 50mm f/1.4 USM

Canon EF 50mm f14 USM
Ini adalah lensa portrait canon yang sangat ideal dan memiliki spesifikasi yang lebih mumpuni dari lensa Canon EF 50mm f/1.8 II diatas. Harga yang lebih mahal memberikan manfaat lebih yakni aperture lebar f/1.4 sehingga lebih terang dan USM motor yang membuat fokus lebih cepat dan lebih sunyi. Lensa ini sangat cocok digunakan untuk indor bahkan dengan pencahayaan yang sangat minim lensa ini mampu berbuat banyak. Kelebihan yang lain yakni dengan 8 pisau diafragma lensa ini mampu menghasilkan bokeh yang  indah dan lembut. Harga pada kisaran Rp. 4.500.000,-.

Canon EF 85mm f/1.8 USM

lensa USM portrait
Ini adalah lensa klasik canon yang bisa dipasang pada bodi kamera full frame maupun crop. Memiliki Aperture 1.8 dan 8 pisau diafragma mampu menghasilkan bokeh yang baik dan area fokus yang tajam. Lensa canon USM(Ultra Sonic Motor) memiliki kelebihan yakni auto fokus yang sangat cepat dan tidak berisik saat dioperasikan. Namun kelemahannya dibanding IS adalah tidak mampu meredam blur akibat getaran tangan. Focal length yang panjang yakni 85mm masuk dalam kategori lensa tele pendek atau untuk kamera Crop 136 mm masuk ke dalam kategori lensa tele menengah, sehingga fotografer bisa mengambil jarak agak jauh dari seorang model. Lensa ini dijual pada kisaran harga Rp. 4.700.000,-.

Canon EF-S 17-55mm f/2.8 IS USM

lensa portrait terbaru
Dilihat dari spesifikasinya saja sudah tampak bahwa lensa ini adalah lensa yang mahal. Sebut saja 2 fitur unggulan canon yakni IS dan USM yang semuanya ada pada lensa ini. Belum lagi bukaan aperture yang cukup lebar (untuk ukuran lensa zoom) yakni f/2.8. Lensa ini berfungsi untuk portrait apabila terpasang pada kamera Crop, namun kamera full frame kurang sesuai. Kelebihan lensa ini adalah memiliki fitur zoom yang sangat fleksibel untuk memuat gambar banyak orang sekaligus. Fitur IS dan USM juga menjadi pemikat untuk membeli lensa yang dijual pada kisaran Rp. 11.000.000,-

Mendapatkan bokeh yang Indah


bokeh yang cantik 
Bokeh adalah kata benda yang berasal dari bahasa Jepang yang artinya area tidak fokus dalam suatu gambar atau yang lazim kita sebut dengan blur. Bokeh tidak harus berbentuk bulat atau polygon, semua area tidak fokus/blur juga disebut dengan bokeh. Ada cara sederhana untuk memperkirakan bagaimana kira-kira tampilan bokeh pada gambar yang akan dihasilkan yakni dengan membelalakkan mata selebar-lebarnya, sehingga pandangan kita akan blur.
Berikut adalah tips untuk mendapatkan foto bokeh:

1. Gunakan Lensa yang Berkualitas

Semua lensa dapat menghasilkan blur, tetapi yang benar-benar baik dihasilkan oleh lensa prime dengan bukaan aperture lebar ex. f/1.4 atau f/1.8

2. Gunakan Aperture Lebar

Semakin lebar bukaan aperture (angka kecil) maka semakin sempit Depth of Field yang berarti juga semakin banyak bokeh. Settingan aperture pada poin 1 akan menghasilkan bokeh yang baik. Bentuk pisau aperture juga mempengaruhi bokeh alami. Misal lensa dengan 8 pisau akan menghasilkan polygonal bokeh.

3. Mendekatlah ke Subjek

Mendekatkan kamera ke subjek akan mengisolasinya dengan membuat background tampak blur. Back-lit atau background cahaya juga bisa memproduksi bokeh yang indah.

bokeh yang menarik
4. Fokus pada apa yang ingin anda tampilkan

Fokuskan pada titik yang anda inginkan, bokeh akan terbentuk dengan sendirinya.

5. Jauhkan Subjek dari Background

Menjauhkan Subjek dari background akan meningkatkan blur, sebaliknya mendekatkan Subjek dengan background akan meningkatkan blur. Usahakan menjaga jarak yang sama antara jarak kamera dengan subjek dan subjek dengan background.

6. Hindari Bokeh yang buruk

Bokeh yang buruk bisa diakibatkan oleh Chromatic Aberrations atau bentuk aperture lensa.

7. Lihatlah area highlights

Area dengan cahaya terang ex. lampu-lampu kota juga dapat menghasilkan bokeh yang baik.

8. Menggunakan Extension tube juga mampu menghasilkan bokeh yang baik

Tips Memotret untuk Fotografer Pemula

Tips Fotografer Pemula 
1. Jangan Buru-Buru Menghamburkan Uang untuk Belanja Perlengkapan Mahal
Merasa punya modal lebih buat beli perlengkapan fotografi ? Pikir lagi deh. Foto yang bagus sangat mungkin didapat secara cuma-cuma. Nantinya, makin banyak foto yang kita ambil, makin banyak juga pengetahuan tentang jenis kamera yang kamu butuhin saat waktunya tiba buat meng-upgrade. Pembelian kamera baru tidak akan membuat Anda menjadi seorang fotografer yang lebih baik, hanya akan menjadikan Anda sebagai pemilik kamera keluaran baru.
2. Pertimbangkan Membeli Tripod
Buat yang belum tau, tripod itu alat yang layak untuk dibeli karena harganya tidak sebanding dengan peningkatan kualitas foto nantinya. Apalagi kalau tangan kamu tergolong tipe tangan yang gak stabil alias shaky  (gemetaran). Untuk stabilitas lebih, gunakan fungsi timer pada kamera saat menggunakan tripod atau cable release.
3. Bawa Selalu Kamera
Cepat atau lambat kamu bakal sadar bahwa kesempatan dan momen selalu datang saat tidak diharapkan. Serius. Nah, buat kamu yang peralatan fotonya tergolong simpel – tas kamera kecil dan sebuah tripod – kamu mungkin cukup hoki buat nangkep momen-momen tak terduga seperti itu. Bisa juga pake kamera handphone buat ‘mencatat’ hal yang akan kamu foto nantinya ketika kamu balik lagi dan udah bawa kamera. Namun perlu diingat juga bawa-bawa kamera itu keren, tapi lebih keren kalau kamera dikeluarkan pada saat memotret.
4. Buat Daftar Foto
Untuk saat-saat dimana kita tidak bisa atau tidak diizinkan membawa kamera, cukup bawa buku catatan kecil buat mencatat objek dan tempat yang pengen kita foto nanti. Catat juga hal-hal kecil, seperti pencahayaan, supaya nantinya kamu bisa kembali pada jam atau waktu yang sama saat cahayanya pas.
5. Jangan Lewatkan Hal-Hal Sepele
Mungkin buat kamu sudah tidak ada yang menarik di ruang keluarga atau kebun belakang rumah, tapi sesekali coba melihat dengan mata yang ‘segar’ dan bukan gak mungkin menemukan trik cahaya yang menarik atau bunga liar yang biasanya terlewat. Seringkali obyek sederhana merupakan obyek foto terbaik loh.
6. Nikmati Proses Belajarnya
Tau bagian terbaik punya hobi fotografi ? Jaminan bahwa kamu tidak akan pernah kehabisan hal buat dipelajari. Inspirasi ada di sekitar kita. Lihat segalanya dengan mata seorang fotografer dan kamu akan melihat kesempatan dan momen yang tidak pernah kamu sadari sebelumnya.
7. Manfaatkan Sumber Daya Gratis untuk Belajar
Artikel-artikel tentang fotografi bertebaran dimana-mana, di web tipsfotografi.net ini salah satunya. Gratis pula, jadi jangan pernah ragu buat nyari inspirasi dan beragam tips. Perpustakaan sekolah atau kampus juga merupakan lahan buat nyari buku-buku seputar fotografi. Kalau kamu juga tertarik dengan post-processing foto, sesekali coba ‘main’ sama software seperti GIMP.
8. Lakukan Eksperimen Dengan Settingan Kamera
Kemampuan memfoto kita mungkin bisa lebih baik dari yang kita tahu. Baca manual kamera untuk membantu mengartikan simbol-simbol asing pada kamera. Selagi menjelajahi settingan kamera, coba foto satu obyek dengan beragam setting untuk menemukan efek yang kamu suka. Saat membuka file foto dengan komputer, cek data EXIF untuk melihat kembali settingan yang kamu gunakan pas ngambil foto tersebut. You’ll be glad you did.
9. Pelajari Aturan Dasar
Informasi online mengenai fotografi sangat banyak jumlahnya. Mulai aja dari artikel tentang komposisi. Jangan lupa untuk bersifat terbuka terhadap teknik-teknik yang diajarkan para fotografer yang lebih berpengalaman. You have to know the rules before you can break them, right?
10. Ambil Foto Secara Rutin
Cobalah untuk ambil foto sesuatu setiap hari. Atau setidaknya lakukan secara rutin supaya gak lupa dengan hal-hal yang udah dipelajarin. Semacam review rutin materi lah kalau di dunia akademis
11. Jangan Takut Bereksperimen
Jeprat-jepret itu free, jadi jangan takut untuk nyoba hal-hal gila. Who knows? siapa tahu kamu menemukan hal yang kamu suka dan pastinya kamu akan belajar banyak hal selama prosesnya. Jeprat-jepret itu free, jadi jangan takut untuk nyoba hal-hal gila. Who knows? siapa tahu kamu menemukan hal yang kamu suka dan pastinya kamu akan belajar banyak hal selama prosesnya.

15 Tips Fotografi Landscape

1. Pilih langit atau daratan?

Mari memilih. Mana yang lebih bagus? Langit? atau daratan?
Pilihlah keduanya, ambil setengah daratan dan setengah langit. Maka foto anda akan terkesan datar, mendua, walaupun mungkin saat itu langit menggelora.
Jangan serakah, tonjolkan kekuatan dan biarkan saja kelemahan.
Saat sunset atau sunrise langit memang akan sangat menggoda. Tetapi tetap ingatlah aturan klasik rule of third.
Sebagai rule of thumb, berikan bagian yang ingin ditonjolkan sebanyak 2/3 dari frame.
Tapi, ingatlah aturan ini tidak semerta-merta menjadikan foto anda bagus. Gunakan visi anda sendiri saat memotret. Sudah tahu aturannya? Kalo begitu sekarang waktunya untuk dilanggar :)
Di foto ini saya memilih daratan, eh lautan untuk lebih ditonjolkan hehe.
Saya mundur sedikit, dan mengambil langitnya.
Boleh dong melanggar aturan? Toh langit dan bumi sama bagusnya, dalam artian yang sebenarnya, refleksi. Ini di belakang rumah saya.
Komposisi ‘dead center’. Emang siapa yang ngelarang? :D

2. Cari ‘Titik Fokus’

Bukan, bukan lokasi tempat kita mengarahkan fokus pada lensa.
Focal point adalah perahu putih. Gili Laba, TN Komodo.
Tapi lebih ke titik dimana mata penikmat foto pertama kali akan tertuju, berhenti, baru kemudian menjelajah seisi area foto.
Tidak hanya foto landscape, menurut saya hampir segala jenis foto memerlukan hal ini, jika tidak maka foto di-skip aja deh hehe!
Focal point bukannlah POI ( point of interest ), tapi POI juga bisa menjadi focal point. Justru focal point yang akan menjadi titik awal untuk mengeksplorasi POI.
Focal Point adalah orang yang sedang bergerak. Pantai Sengigi.

4. Jangan lupakan Foreground

Tidak kalah penting dengan background, foreground bisa menjadikan foto kita lebih berdimensi.
Ada sensasi kedalaman dari foto kita jika kita memilih memposisikan foreground dengan benar.
Seringkali foreground menjadi focal point dan POI dari foto landscape kita.
Bahkan, menurut saya foto landscape tanpa foreground itu bagai sayur gak pakai garam!
Foreground bisa berupa apa saja, foto ini foreground berupa bebatuan
Juga bisa pakai ranting….
Hingga rumput juga boleh, apapun bisa menjadi foreground. Tinggal kita jeli melihat dan mengolahnya.
Laptop juga boleh…. *ditimpuk*

5. Gunakan Tripod

Barang yang satu ini memang dilema. Dibawa berat, ditinggal nanti menyesal.
Tapi lebih baik sedikit menambah beban, daripada menyesal pas sampai rumah.
Oh iya, gunakan juga cable release atau self timer bersama mirror lock up agar kamera benar-benar tidak goyang. (tanya mas google kalo gak tahu hehe)
Karena saat kita menekan shutter pun kamera bisa ikut sedikit berguncang.
Malu kalo keliatan muka :3

6. Maksimalkan Depth of Field (DoF)

Foto landscape pada umumnya tajam dari ujung ke ujung.
Maka dari itu seringkali kita menggunakan aperture f/8 kebawah, bahkan seringkali f/22
Pergunakan prinsip hyperfocal distance untuk diafragma optimal yang tergantung kondisi. Agar tidak selalu di posisi minumum, karena pada posisi tersebut hasil foto akan cenderung soft.
Ruang tajam yang lebar

7. Tangkap gerakan alam

Mungkin sebagian orang berfikir foto landscape adalah foto yang tenang, damai, kalem…
Tapi kita bisa menambahkan sedikit “drama” pada foto landscape kita. Dapat berupa ombak di laut, pohon yang tertiup angin, awan yang berjalan, dsb.
Dalam menangkap gerakan seperti ini, dibutuhkan beberapa peralatan pendukung seperti filter ND (neutral density) dan tripod.
Jika kita berhasil menangkapnya, foto landscape kita akan terasa “otherworld” dengan mood yang sangat kuat.
Kalau ada yang bilang, “ah itu kan bukan kayak aslinya”
Lah, memangnya siapa yang lagi motret dokumentasi? :p
Tangkap gerakan ombak. Speed 1 sec.
Tangkap gerakan awan..
Air terjun juga bisa…
Alusss…. :)

8. Bekerja sama dengan cuaca

Pantai Rancabuaya, Garut.
Cuaca tidak dapat kita prediksi. Kita cuma bisa menunggu waktu yang tepat untuk memotret.
Kebanyakan pemula berfikir foto landscape yang bagus adalah pada saat hari yang cerah.
Ini tidak sepenuhnya salah, disini sudah dijelaskan jenis – jenis fotografi landscape. Foto yang diambil saat hari cerah sudah biasa dan biasa dijadikan foto ‘kalender’ atau ‘postcard’.
Jika kita ingin foto landscape yang sedikit berbeda, memotretlah pada saat cuaca yang tidak biasa.
Misalnya saat terjadi badai, mendung, sehabis hujan, langit gelap dengan sedikit sinar matahari, dan kondisi “extrem” lainnya.
Foto anda akan lebih berkarakter, karena kejadian yang anda foto barusan tidak akan terulang lagi… :D

9. Golden hour & Blue Hour

Cahaya dari samping akan menunjukan sebuah dimensi dan tekstur yang kuat untuk sebuah objek.
Dalam fotografi landscape, cahaya dari samping muncul saat pagi hari dan sore hari. Pada waktu ini, warna – warni terlihat sangat bagus dan landscape terlihat sangat hidup.
Setelah golden hour (sore), jangan bereskan kamera dulu. Tunggulah setelah matahari terbenam. Sebelum gelap warna langit akan biru pekat, yang tidak kalah indah.
Blue hour, after sunset.
Golden hour…before sunset

10. Garis dan bentuk

Bermainlah dengan komposisi. Garis dapat menjadi focal point yang sangat kuat karena membantu mata kita menelusuri foto landscape kita.
Garis dapat memberikan kedalaman ruang yang luar biasa, perspective yang berbeda. Temukan garis dalam foto anda dan jadikan itu kekuatan yang hebat!
Leading lines.

13. Shoot in bad light

Terkadang memang kita kurang beruntung. Tapi, cobalah tetap memotret.
Cuaca yang buruk terkadang memberikan mood yang berbeda. Juga foto kita menjadi lain dari yang lain.
Kalau memang kurang bagus warnanya, bisa dicoba dengan hitam-putih.
Cuaca ‘galau’ memberikan mood yang berbeda

11. Ganti perspective

Eksplorasi.
Jangan hanya terpaku pada satu titik. Temukan view yang berbeda, coba view sejajar dengan tanah, atau naik ke atas pohon.
Biarkan imajinasi anda mengalir dan mencari view yang sesuai dengan visualisasi dan imajinasi anda.

12. Ambil detail dari landscape

Landscape tidak hanya wide-angle.
Lensa apa saja bisa untuk motret landscape. Mulai dari fish-eye hingga super telephoto.
Dengan focal length 85mm
Dengan lensa 200mm…
..atau pake fish-eye :) 

13. Gunakan Filter

Filter wajib yang seharusnya dipakai para landscaper adalah Gradual ND dan Polarizer.
Gradual ND untuk mengontrol exposure langit yang terlalu berlebih dibanding daratan. Bentuknya hitam di atas dan transparan dibawah.
Sedangkan Polarizer berguna untuk menghilangkan refleksi cahaya matahari pada benda. Seperti pada bebatuan yang terkena air. Juga bisa membuat langit menjadi lebih biru.
Foto dengan gradual ND (kiri) dan tanpa gradual ND (kanan)
Perhatikan langit yang biru pekat, ini adalah efek circular polarizer (CPL). Hati-hati jika menggunakan di lensa ultrawide seperti di atas. Karena efek CPL hanya ada pada 90 derajat dari matahari. Langitnya menjadi (agak) tidak natural.

 14. Gunakan Teknik HDR (High dynamic range)

Jika penggunaan filter tidak memungkinkan, teknik HDR bisa digunakan.
Caranya adalah mengambil beberapa foto dengan range exposure berbeda, kemudian menggabungkannya.
Bisa dengan manual blending atau menggunakan software seperti photomatix atau photoshop.
Jangan terlalu lebay saat memproses foto HDR. Gunakan agar foto terlihat natural, bukan seperti kartun tiga dimensi.
Contoh foto HDR

TEKNIK FOTO LANDSCAPE

Teknik foto landscape atau pemandangan adalah hobi dari banyak fotografer. Dengan dilengkapi dengan kamera digital SLR, kita dapat merekam keindahan ciptaan Tuhan dalam sekejab. Pemandangan ini pun bisa kita nikmati seterusnya, dan juga bisa ditunjukkan ke semua orang. Dengan adanya situs photo-sharing seperti Flickr dan 500px, pemandangan itu pun bisa disimak oleh seluruh penduduk bumi ini. Mari kita simak tips2 berikut, dan mengasah ketajaman teknik fotografi landscape ini:
1. Gunakan Slow Speed!
Dengan menggunakan slow speed, kita dapat mencapai depth of field atau ruang fokus yang lebih besar, sehingga foto kita akan lebih tajam. Selain itu, kita juga bisa mencapai banyak efek2 yang bisa menambah estetika dari gambar tersebut. Contoh di bawah ini menggunakan long exposure, agar air dari sungai tersebut menjadi seperti cermin. Air yang sebenarnya agak sedikit berarus menjadi tenang, dan menambah kesan minimalis dari gambar ini. Awan yang ada di background terlihat agak blur karena pergerakannya, dan ini juga membuat foto ini menjadi lebih unik.
Silahkan membaca artikel berikut untuk mendalami teknik foto slow speed lebih lanjut lagi.
teknik-foto-landscape
2. Gunakan air sebagai refleksi
Jika anda mengambil gambar pada sebuah lokasi yang mengandung elemen air, seperti sungai ataupun laut, maka carilah angle/sudut di mana anda bisa menggunakannya sebagai cermin. Refleksi dari air dapat menambah keindahan pemandangan anda. Teknik ini juga membantu anda mendapatkan sebuah foto yang simetris, dan enak untuk dilihat.
teknik-foto-landscape-3
3. Jadwalkan foto pada saat sunset
Saya sangat beruntung, karena selalu tinggal di daerah yang menghadap barat. Tempat kelahiran saya, Makassar, langitnya selalu dihiasi oleh sunset yang luar biasa setiap sore. Dan ketika saya di Australia, saya ditempatkan di Perth, Australia Barat. Di situ juga saya selalu mendapatkan pemandangan indah dengan tambahan sunset yang begitu menakjubkan menjelang petang. Jika anda berada di posisi timur, maka anda harus bangun pagi untuk mendapatkan efek yang hampir serupa.
Sunset atau matahari terbenam mempunyai konotasi yang dalam dan romantis. Jika anda menambahkannya ke dalam foto pemandangan anda, maka pasti foto anda akan jauh berkesan di mata orang lain. Dan juga, beberapa saat sebelum dan sesudah sunset, matahari akan membiasi pemandangan anda dengan cahaya kuningnya yang hangat sehingga anda pasti akan menciptakan sebuah foto yang penuh dengan warna dan nuansa yang menarik. Cahaya matahari juga lebih soft/lembut pada saat “Golden Hour” ini, dan akan mempermudah mendapatkan exposure yang tepat di keseluruhan pemandangan tersebut.
teknik-foto-landscape-4
4. Gantilah sudut pandang anda
Seringkali kita terpaku hanya dari satu sudut pandang saja, ketika berada di lokasi pemotretan. Mungkin kita memutuskan untuk memasang tripod kita di suatu tempat hanya karena itu dekat dengan objek yang dibidik, ataupun karena semua orang memotret dari situ. Cobalah untuk bereksperimen, dan explore sudut pandang yang lain. Cobalah untuk berjalan beberapa ratus meter dari lokasi pemotretan, dan cobalah dari beragam sudut pemgambilan, sebelum anda meng-setup tripod anda.
Contoh berikut adalah hasil dari pemotretan sebuah lighthouse pada saat sunrise (matahari terbit). Saya berdiri tepat di bawah menara tersebut dan merekam gambar pertama ini.
teknik-foto-landscape-5
Namun, saya ingin mendapatkan hasil yang lebih unik, tapi tetap merekam menara tersebut. Dengan jalan beberapa puluh meter dari lokasi sebelumnya, saya akhirnya mendapatkan angle yang lebih unik.
teknik-foto-landscape-7
5. Tambahkan foreground yang menarik.
Sebuah pemandangan atau foto landscape kadang terlihat biasa karena kita selalu mengambil nya dengan format horizontal. Dalam format ini, seringkali kita melupakan untuk menambah sebuah foreground pada gambar tersebut. Foreground adalah sebuah objek tambahan lain, yang terletak di antara lensa dan objek utama. Sesekali, gunakanlah format vertikal, dan perhatikan sekeliling untuk mencari foreground yang menarik. Contoh berikut ini, saya ingin mengambil gambar batu karang yang muncul di tengah2 laut. Ketika mencari lokasi yang tepat, saya melihat sebuah lubang yang terletak di karang tepat di depan saya. Dengan menggunakan format vertikal, lensa wide (18mm + Canon EOS 10D), dan angle yang rendah, saya berhasil mendapatkan gambar di bawah:
teknik-foto-landscape-8
6. Jadikan format panorama.
Kadangkala, kita berada di sebuah lokasi dan menikmati pemandangan yang sangat luar biasa di depan mata kita. Kamera kita pun dikeluarkan untuk mengabadikan pemandangan tersebut. Namun, sering kita merasa bahwa kamera tersebut tidak dapat menangkap nuansa yang sebenarnya. Hal ini mungkin terjadi karena pemandangan yang ada di depan anda itu sangatlah luas, dan anda harus menikmatinya dengan menolehkan kepala anda dari kiri ke kanan (180 derajat!). Untuk mengabadikan landscape seperti itu, anda patut mencoba memotret dengan format panorama. Beberapa kamera digital sekarang mampu merekam gambar dalam format ini, dan hasilnya pun lumayan. Jika kamera digital anda tidak mempunyai fitur tersebut, rekamlah beberapa gambar dari kiri ke kanan, dan nanti bisa disambungkan menggunakan software seperti Photoshop.
teknik-foto-landscape-9

soal stop motion

Nama               : Hanifah Nurul Dwi Prihasti
Kelas/No         : XI MM / 13

1.      Stop motion adalah…
A.     Teknik aimasi menggunakan fotografi yang pengambilan gambarnay frame by frame untuk membuat objek statis menjadi tampak bergerak
B.     Teknik animasi menggunakan visualisasi
C.     Rangkaian gambar bergerak yang berwarna
D.     Animasi yeng paling umum
E.      Animasi terpopuler di dunia

2.      Aplikasi yang di gunakan untuk membuat stop motion, kecuali adalah…
A.     Movie maker
B.     Video Pad
C.     Flash Player
D.     Photo story
E.      Format factory

3.      Langkah pertama untuk membuat stop motion adalah…
A.     Memotret gambar
B.     Menginstall movie maker
C.     Membuat konsep
D.     Membuat presentasi
E.      Melakukan editing

4.      Import media  dalam movie maker di gunakan untuk…
A.     Memasukkan foto yang akan di buat video
B.     Mengedit foto
C.     Memasukkan video
D.     Memasukkan tulisan
E.      Memasukkan suara

5.      Ide cerita dalam pembuatan stop motion berguna untuk…
A.     Mengetahui cara pembuatan stop motion
B.     Mengetahui pesan yang di sampaikan pembuat stop motion
C.     Mengetahui ekspresi pembuat
D.     Mengetahui biaya produksi
E.      Mengetahui proses produksi

6.      Langkah untuk mengatur waktu durasi stop motion dalam aplikasi movie maker adalah…
A.     Tools -> Options -> General -> OK
B.     Tools -> Options -> Compatibility -> OK
C.     Tools -> Options -> Advanced -> Picture duration -> OK
D.     Tools -> Effects
E.      Tools -> Transition

7.      Stop motion merupakan hasil…
A.     3 dimensi
B.     2 dimensi
C.     Kartun
D.     Animasi
E.      Karikatur

8.      Di bawah ini adalah komponen-komponen story board adalah, kecuali….
A.     Bentuk adegan/potongan-potongan gambar sketsa
B.     Bentuk (alur cerita) untuk memperjelas gambar sketsa
C.     Bentuk dramatisasi (adegan yang berisi tentang adegan karakter tertentu)
D.     Bentuk visualisasi (3D)
E.      Bentuk isi cerita yang terdapat dalam setiap gambar

9.      Serangkaian sketsa dibuat berbentuk persegi panjang yang menggambarkan suatu urutan (alur cerita) elemen-elemen yang diusulkan untuk aplikasi multimedia adalah pengertian dari…
A.     Story board
B.     Ide cerita
C.     Stop motion
D.     Editing
E.      Set-Up

10.  Ada beberapa Prinsip dalam penyusunan storyboard antara lain, kecuali
A.     Pesan visual harus kreatif (asli, luwes dan lancar)
B.     Komedi
C.     Komunikatif
D.     Efisien dan efektif
E.      Sekaligus indah/ estetis

11.  Penggunaan story board dalam pebuatan stop motion adalah…
A.     Membingungkan pembuat
B.     Mempercepat proses produksi
C.     Memperlambat proses produksi
D.     Mempermudah proses produksi
E.      Mempersulit proses produksi

12.  Langkah pertama dalam pembuatan stop motion adalah…
A.     Konseptualisasi
B.     Scripting
C.     Storyboard
D.     Set-Up
E.      Editing

13.  Menyiapkan elemen dan material yang diperlukan mulai dari Background, Objek, Kamera, Tripod, Pencahayaan merupakan pengertian dari…
A.     Konseptualisasi
B.     Scripting
C.     Storyboard
D.     Set-Up
E.      Editing

14.  Di bawah ini merupakan jenis-jenis animasi stop motion, kecuali
A.     Animasi Clay
B.     Animasi CutOut
C.     Animasi Pasir
D.     Animasi bergerak
E.      Animasi gambar

15.  Di bawah ini merupakan flash player…

A.    

B.    

C.    

D.    

E.